Tuesday, June 7, 2011

10 Langkah Strategi komunikasi

10 Langkah Strategi Komunikasi
Apa yang dikatakan, belum tentu didengar.
Apa yang didengar, belum tentu dimengerti.
Apa yang dimengerti, belum tentu disetujui.
Apa yang disetujui, belum tentu dilakukan.
Apa yang dilakukan, belum tentu menjadi kebiasaan.


Para perencana cenderung berpikir bahwa menghasilkan poster dan film video atau menjalankan suatu program komunikasi pembangunan adalah solusi untuk masalah yang berakar dari perilaku/kebiasaan-kebiasaan hidup yang tidak lestari. Inisiatif yang tidak terencana dan yang tidak terintegrasi dalam suatu strategi komunikasi menyeluruh, hanya akan menghasilkan harapan-harapan kosong.
Itu sebabnya suatu proyek harus mendefinisikan sebelumnya mengenai apa dan untuk siapa informasi dimaksud dan bagaimana penerima seharusnya menerjemahkannya dalam komunikasi dan tindakan. Cara terbaik mencapai ini adalah melalui suatu strategi komunikasi yang sistematis dan menyeluruh seperti yang digambarkan dalam 10 langkah strategi komunikasi.
Penggunaan komunikasi secara sistematis sangat penting, bukan hanya implementasi proyek, tapi juga penetapan kebijakan/program yang dibentuk untuk meningkatkan partisipasi dalam dukungannya terhadap pembangunan berkelanjutan. Komunikasi adalah proses dua arah dimana kombinasi alur informasi dan pengalaman “dari atas” dan “dari bawah” untuk menganalisa suatu keadaan, menentukan karakteristik kelompok strategis, serta persoalan kunci yang harus ditangani untuk mendapatkan gabungan terbaik dari instrument kebijakan. Undang-undang yang dibuat dengan seksama, insentif ekonomis, atau solusi teknologi tidak akan berfungsi sebelum masyarakat terkait diinformasikan, ditanyakan pendapatnya, dan akhirnya mendapatkan kepemilikan atas perubahan dan intervensi yang dimulai untuk menangani persoalan yang ditangani. Secara umum strategi komunikasi dilakukan melalui 10 tahapan / langkah yaitu sebagai berikut:
----Analisa Program/Masalah
Media yang dikembangkan seharusnya merupakan bagian terpadu dari suatu program yang lebih besar, karena media adalah alat bantu dalam komunikasi program. Kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum sampai kepada pengembangan media adalah menganalisa konteks program. Dalam tahap ini, isu-isu dan masalah-masalah yang ingin dipecahkan oleh program, dipelajari dengan seksama. Media-media yang akan dikembangkan nantinya, seharusnya merupakan alat bantu bagi sebagian dari permasalahan yang akan dipecahkan.
Analisa Situasi
Media-media yang dikembangkan, tidak dapat berlaku umum untuk semua tempat, semua orang, dan setiap waktu. Program biasanya memiliki wilayah layanan tertentu sebagai fokus utama program, dalam memecahkan permasalahan. Karenanya media-media yang akan dikembangkan, haruslah ditujukan kepada wilayah layanan program ini. Agar media-media ini dapat tepat guna dan diterima oleh kelompok sasaran yang dilayani oleh program, maka media-media haruslah dikembangkan sesuai karakteristik wilayah layanan program. Analisa situasi diperlukan untuk memperoleh data-data mengenai wilayah program, sehubungan dengan kebutuhan kegiatan komunikasi.

----Analisa Khalayak
Tujuan program untuk memecahkan masalah tertentu pada wilayah tertentu, haruslah memperhatikan karakteristik kelompok sasaran. Komunikasi yang dilakukan oleh program bertujuan untuk mempersempit atau bahkan meniadakan kesenjangan-kesenjangan informasi, pengetahuan, sikap atau pun perilaku. Data-data mengenai kondisi awal kelompok sasaran dalam hal kesenjangan informasi, pengetahuan, sikap dan perilaku merupakan modal awal dalam menentukan tujuan komunikasi. Tanpa data-data ini, program tidak pernah tahu seberapa besar perubahan yang terjadi nantinya.

----Tujuan Komunikasi
Permasalahan-permasalahan mendasar yang ada pada kelompok sasaran, biasanya merupakan kepedulian utama dari program. Karenanya kegiatan-kegiatan komunikasi dalam suatu program, diarahkan untuk mencapai suatu perubahan dari kondisi awal. Demi efisiensi dan efektivitas, tujuan komunikasi harus dirumuskan dengan jelas. Program harus memiliki tujuan komunikasi yang dapat dicapai, dimana hasilnya dapat diamati dan diukur. Tujuan komunikasi inilah yang kemudian akan menjadi modal awal dalam kegiatan pengembangan media.

----Strategi Komunikasi
Tujuan komunikasi yang telah ditentukan oleh program, biasanya masih terlalu besar untuk dapat dituangkan ke dalam media. Suatu program dapat memiliki beberapa tujuan komunikasi. Sedangkan suatu tujuan komunikasi belum tentu dapat dituangkan ke dalam satu media saja. Seringkali, untuk mencapai suatu tujuan komunikasi diperlukan beberapa media yang saling melengkapi dan saling menguatkan. Karenanya program harus memikirkan strategi komunikasi yang akan digunakan dalam mencapai tujuan komunikasi.

----Perencanaan Kegiatan Pengembangan Media
Program memiliki kepentingan atas terpenuhinya jadwal penyelesaian pekerjaan, karena tujuan yang ingin dicapai oleh program juga memiliki target waktu. Dengan adanya strategi komunikasi, pelaksana program akan dengan mudah melakukan perencanaan kegiatan pengembangan media. Apabila media-media komunikasi dibutuhkan pada saat yang bersamaan atau pun berdekatan, program harus yakin bahwa kegiatan pengembangan media dapat selesai pada saat yang telah dijadwalkan.

----Produksi Dan Ujicoba Media
Pengembangan Media sebagai kegiatan teknis, harus dilakukan berdasarkan kepada acuan-acuan yang telah dikembangkan sebelumnya. Dalam tahap ini, semua hasil kegiatan pada tahap sebelumnya, dibutuhkan untuk pengembangan media.
Produksi dan Ujicoba Media adalah tahapan dimana suatu media dikembangkan mulai dari pengembangan pesan-pesan utama, pengembangan naskah, pengembangan visualisasi, penataan letak, ujicoba pencetakan dan penggandaan media dilakukan di dalamnya.
Penggunaan Media
Media yang telah selesai dikembangkan, akan sia-sia jika tidak digunakan sesuai dengan tujuan pengembangannya dan strategi komunikasi yang telah dikembangkan. Program harus dapat menjamin bahwa media yang telah dikembangkan digunakan sebagai peruntukannya, apabila menginginkan tercapainya tujuan komunikasi. Pengguna media biasanya bukanlah orang-orang yang mengembangkan media. Karenanya, program perlu mengembangkan suatu panduan penggunaan media untuk menjamin berjalannya strategi komunikasi dan terjadinya komunikasi dengan menggunakan media itu sendiri.

----Monitoring Dan Sistem Pengelolaan Informasi
Kegiatan-kegiatan komunikasi yang dilakukan sesuai strategi komunikasi yang dikembangkan, belum tentu dapat mencapai tujuan komunikasi yang telah ditetapkan. Sedetil apapun dan secermat apapun perencanaan yang dikembangkan, selalu saja diperlukan adanya penyesuaian-penyesuaian. Untuk dapat menjamin tercapainya tujuan komunikasi, Program harus melakukan pemantauan atas kegiatan-kegiatan komunikasi yang dilakukan sambil terus mengamati perubahan-perubahan yang terjadi. Adanya perubahan situasi, dapat saja mempengaruhi efektivitas dan efisiensi kegiatan komunikasi. Tanpa adanya mekanisme pemantauan dan pengelolaan informasi, Program akan mengalami kesulitan untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam waktu singkat. Program dituntut untuk dapat mengembangkan mekanisme pengelolaan informasi dan mekanisme pemantauan, agar penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di lapangan dapat diketahui sesegera mungkin untuk dapat dilakukan pengambilan keputusan penyesuaian.

----Evaluasi Dan Analisa Masalah
Evaluasi merupakan kegiatan pengukuran secara sistematis yang dilakukan oleh Program, untuk menilai sejauhmana keberhasilan program dalam mencapai tujuannya. Evaluasi secara keseluruhan juga akan mencakup evaluasi terhadap kajian di bidang kegiatan komunikasi. Dalam hal ini, biasanya pertanyaan-pertanyaan evaluasi diarahkan untuk mengetahui apakah kelompok sasaran/khalayak telah terjangkau oleh program; apakah terdapat perubahan pada kelompok sasaran/khalayak (pengetahuan, sikap atau pun perilaku); sejauhmana perubahan terjadi; mengapa terjadi atau tidak terjadi perubahan dan sebagainya.
Secara alami, program tidak akan mungkin memecahkan semua masalah yang ada pada suatu kelompok sasaran di suatu wilayah dalam satu waktu. Permasalahan yang belum terpecahkan akan dikaji ulang dan dicoba dicarikan jalan keluarnya. Jika permasalahan berhasil dipecahkan, akan muncul permasalahan lainnya yang menjadi penting untuk dipecahkan. Program akan bergerak maju, untuk memecahkan masalah-masalah berikutnya. Pada tahap ini, kegiatan evaluasi sebenarnya merupakan bagian dari kegiatan Analisa Program / Masalah (tahap pertama) untuk program berikutnya.

No comments:

Post a Comment